Doa malaikat untuk orang yang duduk di masjid setelah shalat

Image
عَنْ اَبِي هُرَيْرَۃَ: اَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّی اﷲُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْمَلاَءِكَۃُ تُصَلِّی عَلَی اَحَدِكُمْ مَادَامَ فِي مُصَلَّاهُ الَّذِي صَلَّی فِيْهِ مَالَمْ يُحْدِثْ تَقُوْلُو : الَّلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ, الَّهُمَّ ارْحَمْهُ artinya: Dari abu hurairah bahwa rosulullah saw bersabda: Para malaikat senantiasa mendoakan salah seorang dari kalian selama ia masih di tempat ia sholat dan belum berhadas. Malaikat berkata "ya allah ampunilah dia,ya allah rahmatilah dia. Adapun pesan dari hadist ini: Malaikat mendoakan orang tersebut sebelum ia beranjak dari tampatnya dan belum berhadas, karena itu setelah anda selesai sholat, alangkah baiknya tidak segera pergi dan meluangkan waktu untuk menetap di masjid,membaca al-qur'an, berzikir  mengingat allah, dan berdoa kepadanya.

SEJENAK MERENUNG UNTUK KALANGAN TERDIDIK DAN TERPELAJAR

Mahasiswa dipenjara dari teori ke teori lain, dari satu ruang kuliah ke ruang kuliah lain, tanpa merasakan realitas sosial yang sesungguhnya. Mahasiswa diajari budaya instan. Bukannya diajari memahami secara utuh tujuan pendidikan dan hakikat keberadaan dirinya di muka bumi, mahasiswa justru didorong cepat cepat selesai kuliah. Mahasiswa diarahkan menjadi “mesin” bagi tuannya, memenuhi pasar-pasar tenaga kerja, dengan berbagai pilihan rating gaji. Akibatnya, jauh di bawah alam sadar mahasiswa, secara berlahan tertanam, bahwa uang (materi) menjadi satu-satunya tujuan. Pragmatisme dan hedonisme tumbuh menjadi mentalitas mereka. Akhirnya, makna transenden dari hidup menjadi sirna. Tanpa disadari, kampus menjadi supplier utama koruptor untuk negeri ini. Sebagian dosen juga mengidap penyakit serupa. Tidak semua mereka layak disebut “guru”, karena hanya larut dengan personal interests. Dalam pikirannya hanya ada pragmatisme, cara cepat menjadi profesor, memperoleh jabatan, serta pendapatan yang besar. Fokus mereka hanya pada diri dan keluarganya, dengan menafikan perbaikan kondisi mahasiswa dan masyarakat di luar pagar kampusnya. Ada juga dosen yang peduli terhadap mahasiswa. Sayangnya, sebagian mereka malah menganggap dirinya sebagai satu-satunya pusat kebenaran bagi mahasiswa. Mereka menganggap anak didiknya akan cerdas cukup dengan duduk mendengar semua ceritanya, lalu disuruh pulang untuk mengerjakan semua tugas yang diberikannya. Mahasiswa tidak diberikan arahan dimana lagi harus duduk dan bersosialisasi untuk memperoleh berbagai pengetahuan untuk pengembangan dirinya. Begitulah kira-kira didalam bukunya: #SAIDMUNIRUDDIN yaitu #BINTANGARASYSEJENAK MERENUNG UNTUK KALANGAN TERDIDIK DAN TERPELAJAR"

Comments

Popular posts from this blog

Ini Kosa Kata Bahasa Mandailing/Tapsel Yang Bisa Kamu Gunakan Sehari-hari

Mahasiswa KKN Bantu Periksa Kesehatan Warga di Posyandu Desa Padang Luas Kec. Tambang Kab. Kampar, Pekanbaru.

Doa malaikat untuk orang yang duduk di masjid setelah shalat